Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

6 Aceh Heritage Heritage, Description, and Picture Complete

Gambar
www.sumberimformasi.com          6 Aceh Heritage Heritage, Description, and Picture Complete        The kingdom of Aceh is an Islamic kingdom that stood at about the end of the 14th century AD in an area that is administratively now included in Aceh Province. The kingdom of the first Sultan named Sultan Ali Muhayat Syah played an important role in the spread of Islam in Indonesia and Malaysia in the past. Evidence of the importance of the role of the kingdom of Aceh is an imprint on some relics of the Kingdom of Aceh as we will discuss in the following article. Heritage of Aceh Kingdom      Here are some relics of the Kingdom of Aceh which is evidence that the kingdom has ever existed and has an important role in the path of trade and the spread of Islam in Indonesia. 1. 1.Baiturrahman Great Mosque.        The first and best known legacy of the Kingdom of Aceh is the Baiturrahman Great Mosque. The mosque built by Sultan Iskandar Muda in about 1612 AD is located in th

The Complete History of Aceh's Kingdom

Gambar
Sumber imformasi.com. The Complete History of Aceh's Kingdom. The kingdom of Aceh developed as an Islamic kingdom and experienced the glory during the reign of the young iskandar sultan. Rapid development achieved by the Kingdom of Aceh can not be separated from the location of its strategic kingdom, which is on the island of northern Sumatra and near the international trade routes at that time. The bustle of trading shipping activities through the trade trades of the Kingdom of Aceh, affect the development of the life of the kingdom of Aceh in all areas, such as aspects of political life, economic, social, and cultural. The kingdom of Aceh was pioneered by Mudzaffar Shah in the fifteenth century AD The center of the kingdom was built on the ruins of the Lamuri kingdom, west of Pasai oceans. The status of the kingdom was achieved during the reign of Ali Mughayat Shah as a result of the unification of two kingdoms, namely Lamuri and Dar al-Kalam.                              

anak umur 6 Tahunsedah bisa Bawa alat berat excavator

Gambar
       Sekarang anak kecil aja bisa bawa alat berat kalau ada kemauwan pasti ada jalan untuk bertambah ilmu, jangan heran akan peru bahan jaman..

Lamborghini Club Indonesia keren habis.

Gambar
   LAMBORGHINI CLUB INDONESIA. Klub pecinta supercar asal Italia yang berada di Indonesia yaitu  Lamborghini  Club Indonesia (LCI)  menggelar dinner pertama mereka di tahun 2017.

4 Hasil bumi Aceh yang mendunia

Gambar
4 Hasil bumi Aceh yang mendunia                                                                                                                Dari berbagai jenis sumber daya alam yang di hasilkan bumi aceh, beberapa diantaranya mencapai pasar internasional dan bahkan menjadi pemasok sebagian besar kebutuhan dunia, berikut 4 hasil bumi aceh yang bertaraf internasional saat ini. 1. Nilam Minyak nilam atau Patchouli oil salah satu minyak atsiri yang dihasilkan oleh nilam aceh (Pogostemon cablin Benth.) yang merupakan hasil alam aceh komoditas unggulan nasional. Minyak nilam sendiri punya banyak kegunaan, mulai dari pembunuh serangga, hingga bermanfaat pula sebagai obat-obatan. Sebanyak 70% kebutuhan minyak nilam dunia, disokong oleh Indonesia terutama nilam yang berasal dari aceh yang memiliki kualitas terbaik. Amerika sebagai negara yang paling banyak mengimpor minyak nilam aceh. Karena pemasaran yang tidak terkontrol serta sarana yang kurang memadai, nilam aceh banyak diekspo

GANJA ACEH

Gambar
Berdasarkan tinjauan historis, tanaman ganja pertama kali ditemukan di daratan Cina pada tahun 2737 SM. Masyarakat Cina kuno telah mengenal dan memanfaatkan ganja dalam kehidupan sehari-hari sejak zaman batu. Masyarakat Cina menggunakan mariyuana untuk bahan tenun pakaian, obat-obatan, dan terapi penyembuhan seperti penyakit rematik, sakit perut, beri-beri hingga malaria. MENURUT sejarahnya, ganja dibawa ke Aceh dari India pada akhir abad ke 19 ketika Belanda membuka perkebunan kopi di Dataran Tinggi Gayo. Pihak penjajah itu memakai ganja sebagai obat alami untuk menghindari serangan hama pohon kopi atau ulat pada tanaman tembakau. Walau Belanda yang membawanya ke dataran tinggi Aceh, namun menurut fakta yang ada, tanaman tersebut bukan berarti sepenuhnya berasal dari negaranya. Bisa jadi tanaman ini dipungut dari daratan Asia lainya. Di kalangan anak muda nusantara, ganja lebih familiar disebut bakong ijo, gelek, cimeng atau rasta. Sementara sebutan keren lainya ialah tampee,